Berdasarkan
data Globocan 2013 angka kejadian kanker payudara di Indonesia adalah 40 per 100.000
perempuan. Kematian akibat kanker payudara mencapai 21,5 pada setiap 100.000 perempuan. 70 % pasien kanker
payudara baru datang ke fasilitas kesehatan pada stadium lanjut, sangat memprihatinkan ya. Kanker
payudara masih menempati urutan pertama kejadian kanker pada perempuan di
Indonesia. Oleh karena itu, sangat penting bagi kita sebagai perempuan untuk
melakukan pemeriksaan payudara untuk mendeteksi secara dini adanya kelainan
payudara sehingga kanker payudara dapat dicegah.
Terdapat 2
cara untuk mendeteksi kanker payudara, yaitu pemeriksaan payudara secara klinis
yang disebut mamografi dan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI). Pemeriksaan mamografi
di lakukan di tempat pelayanan kesehatan seperti puskesmas dan rumah sakit,
sedangkan SADARI dapat dilakukan sendiri di rumah.
Pada saat
ini kita akan membahas tentang SADARI saja. Tujuan dari SADARI adalah untuk mengetahui
bentuk payudara normal, menyadari ada tidaknya perubahan pada payudara, dan
agar perubahan apa pun dapat segera dikonsultasikan dan tidak terlambat
ditangani.
Kapan waktu yang tepat untuk SADARI
?
SADARI
sebaiknya dilakukan tiap bulan, beberapa hari setelah haid. Karena pada waktu
menjelang haid dan pada waktu haid, hormon progesteron meningkat sehingga
payudara terasa membengkak, mengencang dan terasa sakit.
Jika ibu
telah menopause (berhenti haid),
SADARI tetap dilakukan tiap bulannya pada tanggal yang sama, agar ibu tidak
lupa.
Mengapa
SADARI ini dianjurkan dilakukan tiap bulan ? karena kanker payudara pada tahap
awal tidak menimbulkan gejala apapun, namun bersamaan dengan berkembangnya
penyakit, maka akan timbul gejala-gejala yang menyebabkan perubahan pada
payudara, salah satunya adalah benjolan pada payudara.
SADARI ini
dapat dimulai semenjak pertama kali mendapatkan haid. Jadi jika ibu-ibu semua
mempunyai anak perempuan yang telah mendapatkan haid, ajarkan untuk melakukan
SADARI sedini mungkin, karena benjolan pada payudara dapat terjadi bukan hanya
pada wanita dewasa saja.
Keadaan apa yang harus menjadi
perhatian ketika ibu melakukan SADARI?
Pada saat
melakukan SADARI, perhatikan jika ibu merasakan hal-hal berikut ini, yaitu :
teraba benjolan, adanya penebalan kulit sekitar payudara, adanya perubahan
ukuran dan bentuk payudara, adanya pengerutan kulit, keluar cairan dari puting
susu, payudara terasa nyeri, adanya pembengkakan pada lengan atas dan teraba
benjolan di ketiak atau leher.
Bagaimana cara melakukan SADARI ?
Berikut adalah
langkah-langkah SADARI yang bisa Ibu lakukan di rumah :
- Mulai pemeriksaan dengan berdiri di depan cermin. Berdirilah dengan lengan di samping tubuh. Perhatikan bentuk, ukuran, dan apakah ada perubahan seperti permukaan dan warna kulit, juga bentuk puting payudara. Kebanyakan wanita tidak memiliki payudara yang ukurannya sama besar (payudara kanan lebih besar atau lebih kecil daripada yang lain).
- Membungkuklah di depan kaca sehingga payudara terjulur ke bawah. Perhatikan dan raba untuk memeriksa apakah ada perubahan tertentu pada payudara
- Angkat kedua tangan dan periksa apakah ada perubahan warna seperti kemerahan, kulit mengerut seperti kulit jeruk, atau bengkak pada payudara.
- Letakkan kedua tangan di pinggang dan periksa payudara seperti pada langkah sebelumnya.
- Angkat satu tangan dan periksa payudara di sisi tangan tersebut dengan tangan yang lainnya. Tekan payudara dari atas ke bawah, mulai dari sisi yang paling luar kemudian mengarah ke dalam dengan tiga jari yang dirapatkan. Rasakan apakah ada benjolan.
- Dalam posisi yang sama, lanjutkan dengan menekan payudara secara melingkar (seperti spiral). Periksa payudara seperti pada langkah sebelumnya. Lakukan hal yang sama pada payudara satunya.
- Tekan payudara ke arah puting dengan kedua tangan seperti memijat dan lihat apakah ada cairan yang keluar
- Periksa daerah ketiak, rasakan apakah terdapat benjolan.
Selain sambil berdiri, ibu dapat memeriksa
payudara pada posisi berbaring. Saat berbaring, payudara menjadi melebar
dan memudahkan untuk diperiksa. Atau ibu juga dapat memeriksa payudara saat
mandi, karena busa sabun akan memudahkan pergerakan tangan untuk memeriksa benjolan atau perubahan pada payudara.
Tidak perlu terburu-buru saat melakukan pemeriksaan. Pastikan semua permukaan payudara telah teraba dengan seksama. Hal yang perlu diperhatikan saat dan setelah melakukan pemeriksaan adalah tetap tenang jika mendapati perubahan pada payudara. Meski harus tetap waspada, namun sebagian besar perubahan fisik tidak mengarah pada kanker. Diperlukan pemeriksaan lebih lanjut untuk mendiagnosis kelainan. Sebagian besar benjolan pada payudara juga merupakan tumor jinak yang tidak bersifat kanker.
Mulai sekarang,
rajin memeriksakan payudaranya sendiri ya bu, agar segera mungkin perubahan
pada payudara dapat terdeteksi.
Semoga
bermanfaat ☺
Khalida