Kamis, 01 Desember 2016

Komunikasi Dengan Janin


 
Berkomunikasi dengan janin selama kehamilan sangat bermanfaat bagi ibu dan janin, karena ikatan batin ibu dan janin menjadi lebih erat. Ikatan batin yang erat antara ibu dan janin dapat mempunyai peran penting dalam proses kehamilan dan persalinan. Kehamilan menjadi lebih sehat dan persalinan pun dapat dilalui dengan lancar. Selain itu, komunikasi ibu dan janin dapat merangsang kecerdasan dan mempengaruhi pembentukan karakter serta kepribadian anak ketika ia besar nanti.

Jadi pada masa ini adalah waktu yang tepat bagi ibu untuk mulai mendidik anaknya agar anak tumbuh menjadi pribadi yang baik karena berdasarkan beberapa penelitian menyatakan bahwa rahim ibu adalah ibarat kelas pendidikan yang sangat canggih.

Ibu hamil yang sungguh-sungguh berusaha mengenali janinnya, dan bersungguh-sungguh melakukan kontak batin dengan kelembutan dan penuh cinta, bisa merasakan “panggilannya” bersambut. Pada dasarnya tidak ada ibu hamil yang tidak bisa berkomunikasi dengan janin karena alam telah menyiapkannya.

Kapan waktu yang tepat memulai komunikasi dengan bayi ?

Komunikasi ibu dengan bayi dapat dimulai pada awal trimester 2 kehamilan, karena janin sudah mulai peka terhadap rangsangan, suara (termasuk suara hati ibunya), sentuhan, gerakan dan cahaya. Janin juga sudah mulai membentuk kapasitas belajar dan menghafal. Janin menangkap semua emosi yang hadir dari ibu dan ayahnya dan merekam segala rasa, gerakan, kata, bahkan pikiran di sekelilingnya sejak awal kehamilan.

Adapula penelitian yang menyatakan bahwa komunikasi bayi dapat dimulai sejak awal kehamilan yaitu pada masa konsepsi sekitar minggu ke-5 karena janin sudah mempunyai kemampuan dalam psikologi dan biologi sehingga janin sudah mampu menerima rangsangan luar.

Tidak ada pedoman berapa kali dalam sehari ibu idealnya berbicara dengan janin. Sesering mungkin ibu, suami dan keluarga berbicara dengan janin akan semakin baik. Ikatan emosi menjadi lebih kuat lagi dan janin belajar semakin banyak.

Suara ibu menyebabkan adanya lesatan pada sel syaraf janin sehingga dapat mempercepat denyut jantung janin, pada saat ini adalah waktu yang tepat untuk ibu hamil melakukan rangsangan atau stimulasi karena janin akan merekam semua kata-kata yang didengarnya. Suara ayah, kakak atau keluarga dekat lainnya juga dapat mempercepat denyut jantung janin, tetapi ketika janin mendengar suara orang lain, ritme jantungnya akan melambat.

Apa Manfaatnya Berkomunikasi dengan Janin ?

Selama Hamil

  • Berkomunikasi secara intens dengan janin menguatkan ikatan batin antara ibu dan janin.
  • Berkomunikasi yang intens membuat ibu hamil tanggap terhadap semua pesan yang disampaikan oleh janin. Biasanya janin selalu mengirimkan pesan pada ibunya yang berhubungan dengan kesehatan kehamilan, baik fisik maupun mental. Misalnya  janin akan sering bergerak ketika janin menginginkan sang ibu untuk beristirahat untuk kesehatan bersama (mungkin karena keasyikan bekerja ibu lupa beristirahat). Kepekaan ibu hamil terhadap sinyal yang disampaikan janin inilah yang justru membantunya menjaga kehamilannya agar berlangsung sehat, tenang dan damai sampai saatnya melahirkan.
  • Mengajarkan pada orang tua tentang pentingnya memberikan lingkungan yang aman, penuh cinta kasih dan menarik bagi janin dalam kandungan untuk kepentingan masa depan janin dan untuk kepentingan orang tua itu sendiri tentunya.

Menjelang Persalinan

  • Menjelang proses persalinan, jalinan yang kuat antara ibu dan janin akan menunjukan kemampuan dan kehebatnnya. Dengan peka ibu akan mengetahui kapan janinnya ingin dilahirkan sehingga ibu dapat bersiap-siap.
  • Secara batin, ibu dan janin dapat berkolaborasi. Kepercayaan diri ibu menjadi sangat tinggi karena ibu yakin mampu melewati saat bersejarah bersama buah hatinya. Bahkan ibu dapat merasa yakin dapat melahirkan normal karena janinnya mendukung ibu untuk melahirkan normal.
  • Terjalin hubungan yang manis antara ibu dan janin, tidak saja membuat ibu hamil tenang dan damai selama menjalani proses kehamilan dan persalinan, ibu juga akan merasakan mudahnya menjalani masa-masa menyusui dan mengasuh anaknya sesuai masa pertumbuhannya.

Manfaat bagi Janin

  • Meningkatkan kemampuan penglihatan, pendengaran, pengenalan bahasa, motorik, kemampuan untuk tidur lebih baik, kapasitas belajar, ketenangan, bahkan kepercayaan diri saat anak besar nanti.
  • Bayi menjadi lebih aktif setelah persalinan dan  bayi lebih pintar menyusu pada ibunya.
  • Anak menjadi lebih cerdas karena perkembangan syarafnya lebih baik karena setiap kali otak janin dalam kandungan dirangsang akan terbentuk hubungan syaraf yang baru.
  • Kemampuan berbicara dan kosa kata serta mendengar anak akan lebih baik karena janin sudah merekam semua perkataan ibunya, cerita yang dibacakan untuknya, doa-doa yang dibacakan bahkan lagu yang didengarnya semenjak janin.
  • Berkomunikasi dengan janin dalam rahim dapat menstimulasi perkembangan otaknya. Penelitian menyatakan bahwa setelah empat bulan kehamilan, persentase tertinggi dari kematian bayi karena otak bayi yang tidak distimulasi setiap hari.

Bagaimana Cara Berkomunikasi dengan Janin ?

  • Sapa janin ibu setiap bangun tidur seperti layaknya anak-anak yang sudah lahir. Sapalah janin ibu dengan nama atau panggilan sayang yang sudah ibu persiapkan untuknya. Misalnya: "Selamat pagi sayang? Ibu sayang kamu. Bagaimana tidurmu semalam? Kalau nyaman boleh tendang perut ibu ya sayang...", dan sebagainya.
  • Terus lakukan kontak batin dengan janin setiap saat dan bersamaan dengan aktivitas sehari-hari. Dengan mejabarkan aktivitas yang ibu lakukan pada janin, janin menjadi lebih bahagia dan ia bisa belajar lebih banyak tentang lingkungan di sekitarnya yang belum dapat ia lihat.
  • Ketika janin sedang menendang perut Anda, sebaiknya berikan respon sambil menyentuh atau mengelus perut Anda dan katakan, "Ya Sayang...ibu di sini...".
  • Komunikasi dengan janin tidak hanya melalui suara, tapi juga dari sentuhan dan gerakan ibu. Untuk itu, sering-seringlah mengusap perut ibu dengan lembut serta ucapkan dengan sepenuh hati kata-kata positif yang ingin ibu sampaikan. Lakukan seakan-akan ibu bisa memeluknya walau ia masih berada dalam rahim ibu.
  • Katakan apa yang ibu rasakan setiap hari
  • Sesekali minta pendapatnya tentang suatu hal dan gunakan respon dari gerakan janin. Misalnya ketika ibu akan membacakan cerita pada janin tanyakan apakah janin ingin dibacakan cerita A atau B. Minta janin menendang perut ibu satu kali jika ingin dibacakan cerita A, jika janin ingin dibacakan cerita B minta janin menendang perut ibu dua kali.
  • Minta janin untuk menyampaikan keinginannya (misalnya : jika janin merasa tidak nyaman dan ingin beristirahat)
  • Bacakan buku cerita dengan intonasi yang berbeda-beda
  • Ajak janin bermain dan bercanda melalui sentuhan dan ketukan jari yang berpindah pindah. Usap lembut dan ayunkan perut.
  • Perdengarkan musik-musik yang indah dan menyenangkan hati, kemudian gerakkan tubuh Anda secara alami bersamanya, atau perdengarkan murotal 1 juz setiap harinya.
  • Janin senang dengan kelembutan suara alam. Oleh karena itu sering-seringlah perdengarkan suara alam seperti suara gemericik air, suara burung.
  • Ajak suami, anak tertua atau kerabat untuk bermain bersama janin. Hal ini penting untuk dilakukan agar janin mengetahui bahwa ia tidak hanya memiliki seorang ibu tapi juga memiliki ayah, kakak dan keluarga yang lain.
  • Melakukan visualisasi atau self hipnosis berbicara dengan janin. Dengan cara ini ibu dapat merasakan dan melihat janinnya, sehingga ibu seolah-olah berbicara langsung dengan janin di hadapannya.  Jika ibu berlatih hypnobirthing, maka berkomunikasi dengan janin melalui visualisasi dan self hypnosis akan diajarkan pada ibu.
 Hal-hal yang Harus Diperhatikan oleh Orang Tua Saat Berkomunikasi dengan Janin
  • Jaga kestabilan emosi ibu. Janin juga dapat merasakan segala bentuk emosi, baik emosi positif maupun negatif yang dirasakan oleh ibunya.
  • Ibu hamil harus belajar relaksasi agar terhindar dari stres karena stres sangat berpengaruh buruk terhadap perkembangan dan pertumbuhan janinnya  serta berpengaruh buruk dalam pengembangan kepribadiaan dan perilakunya di kemudian hari.
  • Selain ibu, ayah juga harus menjaga kestabilan emosi, jiwa dan perkataan. Semua itu akan direkam langsung oleh memori janin tanpa filter dan tersimpan di alam bawah sadar. Ayah yang marah-marah dengan kata-kata keras kepada ibu hamil akan menyebabkan keturunan yang berkepribadian depresif, gagap, gugupan, dan tidak percaya diri. Apalagi bila ada kontak fisik pada waktu itu, janin juga akan merasakan sakit yang ibu alami. Ibu yang gemar berguncing, ngerumpi, menonton tontonan yang buruk, tentunya sama dengan menciptakan keturunan seperti yang kita perguncingkan itu, atau bahkan bisa lebih buruk lagi
  • Hindari menggunakan kata-kata negatif. Kata-kata yang bersifat negatif seperti "jangan" atau "tidak", sebaiknya tidak digunakan dalam berkomunikasi dengan janin, sebab janin belum memiliki pikiran sadar, ia belum mampu memahami kalimat yang disampaikan oleh orang tuanya secara utuh. Saat Anda mengatakan "Nak, nanti kamu jangan jadi anak nakal ya", maka yang ditangkap oleh janin besar kemungkinan hanya kata "nakal". Akibatnya, setelah lahir dan tumbuh besar, ia bisa tumbuh dengan perasaan negatif tentang dirinya. Oleh karena itu, hati-hatilah dalam berkomunikasi dan gunakanlan kata-kata yang mengandung hal-hal positif, misalnya, "Nak, nanti setelah besar kamu akan menjadi anak yang baik,penurut dan sayang orang tua".
  • Ibu harus peka terhadap gerakan-gerakan yang dilakukan janin. Misalnya jika janin menendang-nendang keras perut ibu saat suasana gaduh di rumah, hal ini menunjukkan bahwa janin berupaya menyampaikan bahwa ia tidak merasa nyaman dengan suara gaduh yang didengarnya. Jadi ibu sebaiknya menghindar dari tempat tersebut.
  • Memakan makanan yang baik, bukan kuantitas tetapi kualitas yang terpenting. Biar sedikit akan tetapi kandungan nutrisinya baik. Serta hindari semua zat berbahaya seperti rokok, alkohol, napza, obat-obatan, zat kimia yang menyengat, dan sebagainya.

Mulai dari sekarang berkomunikasilah lebih sering dengan janin Anda ya bu. Ajak serta suami dan keluarga. Ciptakan emosi dan suasana yang bahagia selama kehamilan agar bayi sehat lahir dan batin dan proses persalinan berjalan lancar, lembut dan nyaman.


Semoga Bermanfaat ☺


Khalida

Tidak ada komentar:

Posting Komentar