Jumat, 09 Desember 2016

Awas Ada Setan



Kali ini saya ingin membagikan tulisan bagus dari mba Julia Sarah Rangkuti, yang ia tulis di halaman faceboknya mengenai cara menerangkan ke anak tentang Setan agar anak paham setan itu apa berdasarkan agama Islam. Tulisan ini juga mengajarkan pada orang tua agar tidak mengancam dan menakut-nakuti anaknya dengan pemaham yang salah tentang setan  karena nantinya pemahaman yang salah ini dapat mempengaruhi keimanan anak dan terus terbawa sampai anak besar nanti.

Oh ya, tulisan ini saya dapat dari materi Islamic Parenting Community (IPC), grup parenting WA yang saya ikuti (saya ga temenan atau ngikutin FB mba Julia Sarah Rangkuti soalnya 😁😁😁 )

Selamat membaca ....... 😀
Awas, ada setan !

"Bunda, kata X di situ tadi ada setan."
"Bunda, katanya tadi Y lihat gendoruwo di sana."
"Bunda, memangnya di kamar mandi ada setan, ya?"
"Abang ga mau ke kamar mandi, Bunda. Di kamar mandi ada setan."

Ini adalah beberapa kalimat yang beberapa waktu lalu sering dilontarkan oleh Kenzie (3y). Pertanyaan-pertanyaan tentang adanya makhluk Allah selain yang biasanya mampu ia lihat : manusia, binatang, dan tumbuhan. Pertanyaan tentang makhluk gaib. Inilah kesempatan untuk menyuburkan kembali imannya pada Allah SWT. Meluruskan pandangan yang keliru. Mengkoreksi pemikiran yang salah. Bahwa setan ada, namun bukan untuk DITAKUTI. Setan ada, untuk DIMUSUHI. Selalu. Selamanya.

"Apakah setan itu ada, Bunda?"

"Ya, Bang. Setan itu ada. Allah menciptakan jin, manusia, malaikat, semuanya untuk menyembah Allah SWT. Namun iblis berkhianat pada Allah, Bang. Iblis adalah golongan jin."

Maka mengalirkan cerita awal mula penciptaan Nabi Adam as. Kisah saat Allah SWT meminta malaikat dan jin untuk bersujud pada manusia. Namun, iblis menolaknya. Kemudian Allah mengeluarkan iblis dari surga. Iblis sungguh sangat SOMBONG. Bukannya meminta maaf, ia malah berlagak: tidak apa masuk neraka namun meminta penangguhan untuk menggoda anak cucu Adam. Agar di neraka banyak temannya.

"Inilah dosa pertama makhluk Allah SWT yg bernama iblis, Bang. SOMBONG. Iblis tidak mau bersujud pada Nabi Adam as karena ia merasa lebih indah penciptaannya, lebih bagus rupanya, lebih sempurna wujudnya. Iblis merasa ia lebih baik daripada manusia yg diciptakan Allah SWT dr tanah."

"Ada banyak hal penting yang dapat kita cermati dari kisah ini, Bang. Pertama, jangan sekali-kali kita memiliki rasa sombong, Bang. Allah tidak suka. Hanya Allah yang berhak sombong, Bang. Kita ini manusia yang segala kita miliki hanya titipan dari Allah saja. Abang punya mainan, buku, makanan, rumah, keluarga, semua itu rezeki dari Allah, Bang. Tapi semuanya hanya titipan saja. Sewaktu-waktu bisa Allah ambil kembali."

"Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri." (QS. Lukman: 18)

Kedua, Bang. Abang harus tahu bahwa setan itu jahat. Setan itu ada dari golongan jin namun bisa juga dari golongan manusia. Selamanya setan itu musuh kita, Bang. Iblis itu punya misi, tugas. Misinya menggoda seluruh manusia agar melanggar perintah Allah, agar malas menjalankan perintah Allah. Tujuannya tadi apa Bang?"

"Supaya mereka punya teman di neraka ya, Bunda?."

"Iya, betul. kalau kita ikuti setan, maka setan akan senang sekali. Kata Allah kita jangan mau Bang ikuti langkah-langkah setan. Karena setan itu musuh kita. Selalu. Selama-lamanya."

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan. Barangsiapa yang mengikuti langkah-langkah syaitan, maka sesungguhnya syaitan itu menyuruh mengerjakan perbuatan yang keji dan yang mungkar. (An-Nur:21)

"Jadi setan itu kerjanya mengganggu manusia, Bunda? Kalau abang usil menganggu adik berarti Abang digangguin setan ya, Bunda."

"Iya, Bang. Baik tidak ya Bang menganggu adik?"

"Tidak baik, Bunda. Astagfirullah."

"Kalau kita suka usil jadi sama dengan perbuatan siapa, Bang?"

"Setan, Bunda."

"Abang mau jadi temannya setan?"

"Ga mau, Bunda."

"Kalau begitu abang ga boleh usil ya, Bang. Ga boleh menganggu orang lain."

"Iya, Bunda."

"Lanjut ya, Bang. Ketiga, kita tidak perlu takut sama setan."

"Kenapa, Bunda?"

"Karena kita saat ini lebih mulia daripada setan, Bang. Setan akan masuk neraka, sedangkan manusia punya pilihan: surga atau neraka. Jika kita patuh sama Allah, menjalankan perintah Allah, menjauhi segala larangannya Allah, insyaallah jika Allah Ridha kita akan masuk surga, Bang. Sebaliknya, kalau orang nakal, jahat, males sholat, males ngaji, ga mau beramal sholeh, banyak dosanya, melanggar perintah Allah saja kerjaannya, maka manusia yg seperti ini akan dimasukkan ke dalam neraka. Abang mau pilih mana?"

"Masuk surga aja, Bunda."

"Kalau gitu, jangan takut sama setan Bang. Setan itu bukan untuk ditakuti, tapi dimusuhi. Oke, Bang."

"Oke, Bunda."

"Terakhir, Bang. Benar Bang kalau setan itu ada di kamar mandi. Setan suka sama tempat-tempat yang kotor, Bang. Itulah kenapa kita harus membaca do'a sebelum masuk kamar mandi. Kita minta pertolongan kepada Allah dari godaan setan laki-laki dan setan perempuan."

"Iya, Bunda. Abang kalau mau masuk kamar mandi baca do'a dulu, Bunda."

Ya, alhamdulillah Kenzie sudah hafal do'a masuk-keluar kamar mandi. Ia bahkan seringkali keluar lagi dr kamar mandi segera saat ia lupa membaca do'a, untuk kemudian berdo'a dan masuk kembali ke kamar mandi. Semoga Allah senantiasa menjagamu dari tipu daya dan godaan setan ya, Bang. Aaaamiiin..

***************************************************************************

Urusan tentang 'takut setan' ini sesungguhnya bukanlah perkara yang sepele. Ini adalah perkara besar yang jika salah pemahamannya, maka salah pula keimanannya.
Maka, sungguh sangat menyedihkan ketika ada orang tua yang masih suka mengancam dan menakut-nakuti anak dengan kalimat :
"jangan main di situ ada setan."
"mau ikut ga? Kalau ga Mama tinggal nih. Biar nanti sendirian ditemenin setan."

Juga kalimat-kalimat senada.

Juga sangat disayangkan ketika media menyuguhkan bermacam-macam nama dan rupa-rupa setan: gendoruwo, kuntil anak, pocong, tuyul, dll untuk menakut-nakuti anak.

Padahal, sejatinya anak-anak kita masih dalam fitrah yang lurus. Pengetahuan tentang alam ghaib seharusnya dibangun dalam kisah yang benar dan baik. Tanamkan dahulu imaji-imaji yang indah, bukan yang penuh dengan ancaman dan ketakutan. Adapun kisah siksaan dan api neraka, belum perlu diceritakan secara detail pada anak usia dini agar tak melemahkan jiwanya.

Semoga Allah SWT memberikan kita kekuatan untuk mengajarkan yang baik dan benar. Memberi karunia 'furqan' kepada kita, untuk dapat membedakan yang baik-buruk, benar-salah, halal-haram. Aaamiin..

@juliasarahrangkuti

Semoga Bermanfaat ☺

Khalida

Tidak ada komentar:

Posting Komentar